Info Karangjunti

daftar
thumbnail

Pemilihan Kepala Desa Karangjunti

Posted by Aji Bintara on Senin, 24 Juni 2019

Warga masyarakat karang junti Karang junti di Kecamatan losari Kab.brebes, Hari Minggu (16/6/2019) ini telah melaksanakan pesta demokrasi pemilihan kepala desa serentak masa bakti 2019-2024. Hal ini di perkuat dengan hasil pengumuman pemilihan kepala desa dari total surat suara yang masuk 3550 dengan surat suara sah 3524 dan surat suara tidak sah sebanyak 26. Minggu (16/6/2019)



Dari tiga calon kandidat kepala desa yang mencalonkan diri,Calon nomor urut 02 Sohendi di lima TPS (Tempat Pemungutan Suara) mendominasi perolehan suara 2679.Disusul nomer urut 03, Sultoni memperoleh 567 dan di nomer urut 01 Tohid dengan 278.

Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan surat suara pada pemilihan kepala desa yang di laksanakan pada Minggu, 16 juni 2019 Dengan demikian maka calon kepala desa terpilih karang junti periode 2019-2024 adalah Sohendi. (
































09.15
thumbnail

Bentrokan Antarpemuda Pecah di Karangjunti - Negla, 3 Orang Diringkus

Posted by Aji Bintara on

Panturapost.com – Polisi meringkus tiga orang yang diduga terlibat aksi tawuran antarpemuda pada, Minggu (9/6) kemarin. Informasi yang diterima panturapost, insiden itu melibatkan pemuda dari dua desa yakni Desa Karangjunti dan Desa Negla.
Kapolres Brebes AKBP Aris Supriyono mengatakan, insiden tawuran antar warga terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Awalnya, tiga warga Desa Karangjunti melintas di jalan masuk Desa Negla. Diduga mengendarai sepeda motor dengan kondisi mabuk, tiga pemuda tersebut oleng dan hampir menabrak orang. 
“Saat hampir menabrak pakai sepeda motor ini, ketiga orang itu terjatuh dan diteriaki warga sekitar (Desa Negla),” ucap Suraedi.
Meski terjatuh dan hampir menabrak orang, ketiga pemuda tersebut lantas melanjutkan kendaraannya kembali. Saat akan kembali ke Karangjunti, kedua pemuda tersebut kembali tejatuh.
“Kemudian ketiga pemuda itu pulang ke Karangjunti dan bercerita kepada teman-temannya serta mengaku kalau habis dikeroyok dan dilempari batu oleh pemuda Desa Negla,” jelasnya.

Polisi masih berjaga di Losari untuk menghindari bentrok susulan.
Saat itu juga, kata dia, ketiga pemuda bersama sejumlah temannya mendatangi sekelompok pemuda Desa Negla yang berada di jembatan. Saat pertemuan itulah terjadi pemukulan hingga terjadi keributan.
“Hingga pada akhirnya terjadi saling lempar batu yang mengakibatkan satu rumah rusak dan beberapa orang terluka,” beber dia.
Dari kejadian tersebut, kata dia, pihaknya mengamankan beberapa orang dan sejumlah barang bukti. “Ada tiga orang yang kita amankan, sedangkan lainnya masih dalam tahap pengejaran,” jelasnya.
Terpisah, KBO Reskrim Polres Brebes Iptu Triyatno mengungkapkan, hingga saat ini anggota kepolisian masih berjaga di lokasi kejadian. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saat ini situasinya sudah kembali aman dan kondusif. Tapi tetap ada beberapa petugas yang berjaga di lokasi kejadian,” pungkasnya.
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Irsyam Faiz
08.50
thumbnail

Tak Terima Ditegur, Sakrim Aniaya Istri dengan Pecahan Piring

Posted by Aji Bintara on Jumat, 26 Oktober 2018

BREBES, iNews.id (26/10/2018) – Warga Desa Karangjunti RT/RW 4 Kecamatan Losari Kebupaten Brebes, Jawa Tengah, digegerkan dengan kasus penganiayaan suami terhadap istrinya.

Aksi keji itu dilakukan Ade Purnama atau Sakrim (38) kepada Kusyati (35) dengan cara sadistis. Pelaku yang tiap hari berjualan jajanan keliling itu tega menyayat leher, punggung dan tangan istrinya sendiri dengan pecahan piring beling. Penganiayaan tersebut dilakukan pelaku di rumahnya sekitar pukul 05.30 WIB.

Akibat kejadian itu, Kusyati harus mendapat perawatan intensif di RSUD Waled Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Sedangkan pelaku langsung diamankan polisi dan kini masih diperiksa intensif di Mapolres Brebes.

Kanit I Reskrim Polres Brebes Iptu Reza Firmansyah mengatakan, percobaan pembunuhan berawal saat sang istri melarang pelaku yang akan naik kea tap rumah. Larangan sang istri membuat pelaku tidak terima dan mengamuk hingga kalap dan menyayat leher istrinya.

“Pelaku ini tiba-tiba mau naik ke genteng, tapi dilarang istrinya. Nah, larangan sang istri ini membuat pelaku marah. Pelaku kemudian turun dan memecahkan piring di dapur dengan cara dibanting,” kata Reza, Jumat (26/10/2018).

Setelah memecahkan piring, pelaku menarik dan mendekap korban. Pelaku yang sudah memegang pecahan beling piring langsung menyayat leher korban hingga mengalami luka sobek. “Si korban atau istri ini sempat melawan dengan mendorong suaminya. Namun, kalah tenaga,” ucapnya.

Korban yang mengalami luka sayatan di leher, punggung, dan kedua telapak tangan kemudian berteriak minta tolong. Teriakan korban didengar tetangga dan langsung mendatangi rumah korban. “Posisi pintu rumah korban terkunci dari dalam. Warga kemudian mendobrak pintu dan mendapati pelaku masih mengamuk,” katanya.

Pelaku baru bisa diamankan setelah petugas Polsek Losari tiba di lokasi kejadian. Sedangkan korban yang mengalami luka sayatan di leher langsung dievakuasi warga ke RSUD Waled untuk mendapat pertolongan medis.

Hingga saat ini, pelaku yang sudah ditahan di Mapolres Brebes mendapat pengamanan ekstra lantaran terus mencoba mengamuk di dalam sel. Polisi juga berencana memeriksa kejiwaan pelaku di Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal.
08.03
thumbnail

Kepala BNP2TKI Kunjungi Keluarga TKI asal Karangjunti

Posted by Aji Bintara on Kamis, 25 Desember 2014

Brebes, BNP2TKI, Selasa (16/7/2013) - Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat pada hari ke-4 Safari Ramadhan VI BNP2TKI di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Selasa petang 16/7) mengunjungi keluarga dua TKI terancam hukuman pancung di Arab Saudi, yakni Karni binti Medi dan Tarsini binti Tamir. Jumhur didampingi Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan Rohyati Sarosa, Kepala BP3TKI Semarang AB Rachman dan beberapa pejabat BNP2TKI diantar Wakil Bupati Brebes Narjo menemui keluarga Karni di Desa Karang Junti RT 3 RW 2 Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes. Karni dituduh membunuh anak majikan yang berusia 4 tahun. Kepada keluarganya ia menyampaikan bahwa pemerintah terus berusaha menangani kasus yang dialami Karni di Arab Saudi. KBRI Riyadh telah menyediakan pengacara untuk mendampingi kasus Karni selama menjalani persidangan di Arab Saudi. "Saya mohon agar keluarga Karni bersabar menghadapi cobaan ini. Kasus yang dialami Karni ini berat. Pihak keluarga korban sampai saat ini masih kukuh belum mau memaafkan. Pemerintah terus menerus berusaha dengan berbagai cara untuk meringankan hukumannya," kata Jumhur. Jumhur menyerahkan bantuan kepada keluarga Karni berupa uang tunai sebesar Rp5 juta. "Jangan dilihat nilainya. Bantuan ini merupakan rasa empati yang mendalam terhadap keluarga Karni yang saat ini sedang menghadapi ujian berat," kata Jumhur. Kepala BNP2TKI bersama Wakil Bupati Brebes kemudian mengunjungi keluarga Tarsini binti Tamir di Desa Karang Junti RT 4 RW 5 No 43, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes. Tarsini dituduh membunuh anak majikan dengan membubuhi racun dalam jus anak majikannya. Jumhur diterima kedua orangtua Tarsini, Tamir dan Karsih. Ia berpesan, agar kedua orangtua Tarsini dan keluarga lainnya sabar. Pemerintah terus berjuang untuk meringankan hukuman pada Tarsini. KBRI Riyadh telah menunjuk pengacara untuk mendampingi Tarsini selama persidangan.Jumhur juga menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp5 juta. kepada keluarga Tarsini. Mediasi Advokasi Berdasarkan pengaduan yang diterima Crisis Center BNP2TKI terkait kasus yang dialami Karni binti Medi, bahwa kasusnya saat ini sedang dalam penanganan pengacara dari KBRI Riyadh, dan masih dalam proses persidangan. Karni sudah enam kali bolak-balik menjadi TKI ke Arab Saudi. Terakhir ia diberangkatkan Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) PT Duta Melati Indonesia pada 23 Oktober 2012. Sedangkan Tarsini bnt Tamir menjadi TKI sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) diberangkatkan PT Putra Aweni pada 4 Maret 2009. Diduga ada pemalsuan terhadap usia Tarsini. Terkait kasus pemalsuan dokumen Tarsini saat ini sedang dalam penanganan penegak hukum. Menurut pengakuan pihak PPTKIS saat dilakukan mediasi, mengenai gaji Tarsini sudah dikirim kepada keluarga sebesar Rp15 juta berikut santunan dari PPTKIS sebesar Rp 2 juta yang diberikan pada 2 Juni 2012.(mam/b) sumber : www.bnp2tki.go.id
15.10
thumbnail

Kepala Desa Karangjunti dari Masa ke Masa

Posted by Aji Bintara on

Seperti desa-desa yang lain desa Karangjunti juga memiliki beberapa tokoh Kepala Desa yang datang silih berganti. Adapun urutannya yang diketahui adalah dimulai dari Bp. Lot sedangkan sebelumnya belum ditemukan data yang valid untuk diumumkan secara tertulis.

Adapun urutan-urutannya adalah sebagai berikut:

Bp. Lot
Bp. Sardeli
Bp.H.Abdul Hamid Abbas (1970 - 1988)
Bp. Sultoni (1989 - 2007)
Ibu Dra.Raudloh Hamid Abbas (2007 - 2013)
Ibu Zaenab (2013 s/d 2019)
Bp. Sohendi (2019 s/d Sekarang)

Terimakasih kepada para Kepala Desa atas pelayanan kepada seluruh masyarakat Karangjunti. Semoga terus memperjuangkan kepentingan warga Karangjunti, menjadi pelayan bagi masyarakatnya dan yang bisa membantu memakmurkan kehidupan warga karangjunti, barokah di dunia dan juga diakherat....?
15.08
thumbnail

Kisah Bledugan di desa Karangjunti

Posted by Aji Bintara on

Cerita ini sudah mulai pudar dan tak pernah lagi di bicarakan dimasyarakat desa karangjunti, tapi sebenarnya ada baiknya kalau ini dicatat kembali agar bisa didengar oleh anak cucu dari keluarga Karangjunti, dimanapun mereka berada.

Kejadian ini terjadi sekitar tahun 1947 atau 1948. Kisah nyata ini di namakan dengan istilah Bledugan. Asal muasal terjadinya peristiwa bledugan itu sendiri ada dua versi dari cerita yang beredar di desa karangjunti.

Versi pertama mengatakan asal-muasalnya hanya karena salah jawab dari salah seorang warga Karangjunti yang ketika ditanya belanda "apa pekerjaan orang karangjunti..?" penduduk itu katanya menjawab 'BERTEMPUR' bertempur disini maksudnya istilah untuk orang yang pekerjaannya jual beli padi dan beras atau orang karangjunti asli mengatakan "tempuran", tetapi pihak belanda mengartikannya lain yaitu sebagai masyarakat yang suka bertempur atau berperang. Sehingga keesokan harinya oleh pihak belanda desa karangjunti di gempur habis-habisan di tembaki meriam dan kanon, juga dikirim bala tentara belanda menyerang desa karangjunti dan membumi hanguskannya segala isinya.

Sedangkan versi yang lain mengatakan, dan ini dari sumber yang bisa dipercaya beliau adalah Bp. Samsuri atau Bp. RT Dinah. pernah mengatakan bahwa asal-muasal di gempurnya desa karangjunti oleh tentara belanda itu karena memang mencari extimis yang menurut Belanda sangat meresahkan kedudukan belanda di wilayah Ciledug Jawa Barat.
Masih menurut penuturan Bp. Dinah yang di maksudkan extimis oleh fihak belanda tersebut tak lain adalah pemuda pejuang asal desa Karangjunti dan sekitarnya. Desa Karangjunti menjadi salah satu basis tempat perlawanan dari beberapa laskar perjuangan seperti Hizbullah, Sabilillah, Pemuda Marhaendan dan juga Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Sejak dulu pemuda Karangjunti dikenal sebagai pemuda pejuang yang pemberani. Tapi karena persenjataan dan personil yang tak seimbang maka terpaksa para pejuang menghindari pertempuran langsung. Sebenarnya berita penyergapan oleh pihak belanda sudah diketahui oleh para pejuang desa Karangjunti, tapi sayangnya tidak menyangka sama sekali jika akan terjadi pembantaian warga sipil tak berdosa. Sehingga para pejuang hanya sempet menyelamatkan diri keluar dari desa Karangjunti tepatnya mundur ke sebelah utara rel kereta api bagian timur makam desa Karangjunti.

Kejadian selanjutnya adalah seperti yang diceritakan orang-orang tua katanya desa karangjunti di habisi, rumah-rumah dibakari, di bombardir menggunakan senjata berat (Kanon) pada waktu itu dikabarkan tempat asal tembakan kanon berada di desa  Kecipir.

Suaranya pating Bledug, disana sini banyak bunyi dentuman meriam dan rentetan suara tembakan dari tentara Belanda. Kejadian itu di kenang dengan istilah BLEDUGAN. Sebuah kejadian yang tak mungkin terlupakan oleh saksi sejarah saat itu.

Untuk melampiaskan kemarahan akibat para pejuang yang dicari tidak ada di Desa karangjunti maka Semua orang dewasa laki-2 di kumpulkan dilapangan, dijejerkan kemudian ditembaki hingga mati semua. Setelah semuanya roboh bergelimpangan darah, yang masih hidup atau bernafas di tusuk menggunakan bayonet.

Masih ada saksi mata yang masih hidup atas kejadian tersebut. Adalah mang Rukim (masih termasuk kerabat admin) yang termasuk orang yang dikumpulkan dilapangan untuk di eksekusi mati, tapi sebelum peluru menyerang dia sempat menjatuhkan diri dan bercampur dengan orang lain yang mati di tembaki tentara belanda. Jelas saja dia dan yang lainnya mandi darah atas pembantaian itu. Tidak sampai disitu, karena di tenggarai masih hidup mang Rukim di tusuk lagi pakai bayonet (yaitu pisau yang ada pada senapan laras panjang). Sehingga ususnya sempet keluar dari perutnya. Kalau mau diperhatikan sampai sekarang juga masih ada bekas luka tusukan bayonet di perut mang Rukim.

Juga ada yang bernama bapa Karna, disebut dengan nama panggilan Karna Bodong, yang sebenarnya bukan bodong melainkan bekas luka tusukan bayonet di perutnya tapi tetap berusaha pura-pura sudah gugur bertahan sampai belanda semua pergi.  Ini adalah kejadian yang asli terjadi atas kekejaman penjajah Belanda di desa Karangjunti.

Kalau diperhatikan beberapa belas tahun yang lalu, masih ada kuburan-kuburan masal akibat kekejaman tentara belanda tersebut di beberapa titik desa karangjunti, tapi seiring berjalannya waktu banyak dari kuburan-kuburan itu hilang diganti dengan rumah penduduk. Kita simpan sejarah kelam desa karangjunti untuk dijadikan renungan dalam mengembangkan kekeuatan potensi desa karangjunti yang ada. Sehingga kehancuran masa lalu bisa dijadikan sebagai penyemangat untuk kejayaan karangjunti dan kemakmuran warganya dimasa sekarang dan yang akan datang. Aamiin.

Mungkin kita harus rela menyisihkan banyak waktu, tenaga dan biaya untuk mewujudkan Karangjunti sebagai desa yang benar-benar terlepas dari berbagai penindasan penjajah. Cuma sekarang ada perbedaan sistem penjajahan, kalau dulu langsung keliatan yang menjajah itu Belanda atau Jepang, sekarang tak kelihatan secara kasat mata. yang jelas kita sangat dirugikan oleh penjajahan. Sudah saatnya warga karangjunti menjadi warga yang merdeka dan mempunyai kekuatan sendiri dalam mengatur kehidupannya sendiri. Target yang paling kelihatan tapi juga tak mudah pelaksanaannya adalah melawan kebodohan dan kemiskinan. Mari kita tetap berjuang..!!
15.04
thumbnail

Sekilas Tentang desa Karangjunti

Posted by Aji Bintara on

Karangjunti adalah salah satu desa di kecamatan Losari, Brebes, Jawa Tengah, Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah sebagai petani, sebagian lagi sebagai pedagang, Pegawai Negri dan lain lain. Pertanian di desa Karangjunti sebenarnya belum sepenuhnya bisa mensejahterakan masyarakatnya. Kebanyakan petani di sini masih bercocok tanam padi sebagai andalan utamanya kemudian diselingi Kacang kedelai dan Kacang Hijau. Hanya sebagian kecil saja yang menanam Bawang, Cabe Merah dan Holtikultura lainnya. Selain itu juga penerapan cara olah tani di desa Karngjunti masih menggunakan cara konvensional yang diwariskan turun temurun oleh pendahulunya.

Untuk mencukupi kebutuhan hidup nya sebagian warga karangjunti juga merantau keluar daerah  seperti jakarta,Bandung,Tasik, Karawang, banten, Surabaya dll. Atau ke luar jawa seperti Batam,  Medan, Palembang, Sorong Papua dan lain lain. Bahkan sebagian yang lainnya merantau sampai ke Luar negeri seperi ke Arab Saudi, UAE, Bahrain, Korea, Malaysia, Singapure, Hongkong dan Taiwan dll.

Desa karangjunti berbatasan langsung dengan empat desa tetangganya yaitu
Sebelah Utara: Desa Dukuhsalam
Sebelah Timur: Desa Rungkang & Negla
Sebelah Selatan: Desa Negla
Sebelah Barat: Desa Bojongsari

Keadaan Penduduk desa karangjunti per Juli 2011
Laki – laki: 2.961 Jiwa
Perempuan :: 3.079 Jiwa
Jumlah: 6.030 Jiwa
Luas Wilayah: 287.001 Ha
Jumlah RW: 5
Jumlah RT: 26


Desa karangjunti sendiri merupakan sebuah desa yang  dilewati jalan alternatif ciledug - ketanggungan, dengan rincian sekitar  ± 15 km dari Ketanggungan, kemudian sekitar  ± 8 km kota kec. Kersana, dan  sekitar  ± 6 km dari arah ciledug, Justru jika di buat garis lurus ke kota Kecamatan Losari akan lebih jauh yaitu sekitar  ± 20 km.
Jalur alternatif yang melewati Karangjunti tepatnya melintasi pedukuhan Blanko Karangjunti, merupakan jalur alternatif yang vital bagi warga Karangjunti dan sekitarnya karena menghubungkan ke kota-kota sekitarnya seperti Ciledug, Kersana dan Ketanggungan. Bahkan merupakan jalur yang cukup ramai dilalui kendaraan umum. Di jalur ini juga sudah terdapat trayek angkutan pedesaan  Ciledug- Ketanggungan. Di jalur ini akan terasa sangat ramai apabila musim mudik ( Lebaran I'edul Fitri ) tiba, karena biasanya kelebihan arus di jalur pantura akan di belokan sebagian ke jalur ini via Losari Jabar ke Ciledug - Ketanggunagan.

Wilayah desa Karangjunti juga dilalui lintasan kereta api Jalur tengah Cirebon - Purwokerto. Cuma sayangnya tidak terdapat stasiun Kereta Api di wilayah desa karangjunti.

SARANA PENDIDIKAN DI KARANGJUNTI

A. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)

PAUD yang berada di Karangjunti yaitu PAUD Al Jauhariyyah yang di pimpin oleh Agus Imamul H

B. RA (
Raudlatul Athfal)
RA yang berada di Karangjunti yaitu RA Asy Syafaah yang di pimpin oleh Royani, S.Ag

C. PENDIDIKAN DASAR (SD / MI)

  1. SDN Karangjunti I terletak di Sebelah Utara Kantor Desa Karangjunti yang dipimpin oleh Bpk. Tohar, S.Pd.SD 
  2. SDN Karangjunti II dipimpin oleh Bapak Drs. Munif Azhari
  3. SDN Karangjunti III Terletak di Dusun Dukuh Desa Karangjunti yang dipimpin oleh Ibu Diyah, S.Pd.
  4. - MI Miftahul Huda Karangjunti, dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Annur Karangjunti yang terletak di tengah-tengah desa Karangjunti yang bersebelahan Masjid Jami’ Al Hikmah Karangjunti. Madrasah tersebut dipimpin oleh Bapak M. Husnul Khuluq, S.Ag.

D. MADRASAH TSANAWIYAH ANNUR KARANGJUNTI
Madrasah Tsanawiyah Annur Karangjunti berdiri sejak tahun 1991 yang terletak di Jalan KH. Wahid Hasyim No. 06 Karangjunti Losari yang berada dinaungan Yayasan Pendidikan Islam Annur Karangjunti. 


E. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ISLAM ANNUR LOSARI
SMK Islam Annur Losari berdiri sejak tahun 2003 yang terletak di Jalan KM 03 Ketanggungan – Ciledug, yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Annur Karangjunti. Madrasah tersebut dipimpin oleh Ibu Dra. Romlah. Sekolah tersebut memiliki 3 Jurusan Program Studi yaitu Akuntansi, Tekhnik Mekanik Otomotif, dan Multimedia.

F. MADRASAH DINIYAH

  1. Madrasah Diniyah As Syafaah yang terletak di terletak di tengah-tengah desa Karangjunti yang dikelola oleh Yayasan As Syafaah. Madrasah tersebut dipimpin oleh Bapak Insan Kamaludin.
  2. Madrasah Diniyah Hidayatul Mubtadiien dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Annur Karangjunti yang terletak di Dusun Blangko Desa Karangjunti yang dipimpin oleh Bapak H. Fathurroji
Catatan : yang lainnya menyusul atau bisa di tambahkan di form coment dibawah. Trimakasih.
15.02